Berikut ini adalah rincian buku paket pelajaran kurikulum 2013 kelas 10 SMA/SMK edisi revisi 2017 yang bisa di download dengan mudah. Buku Kurikulum 2013 Kelas 10 Edisi Revisi 2017 Siswa dan Guru - Dengan kemajuan jaman saat ini buku teks pelajaran tidak hanya dalam bentuk cetak namun ada pula yang berbentuk digital atau pdf. Download buku paket ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 revisi 2017 pdf download. Nah pada kesempatan kali ini kami akan berbagi kepada sahabat buku paket semua buku-buku pelajaran untuk kelas 10 SMA/SMK berdasarkan kurikulum 2013 yang telah di revisi tahun 2017 dalam bentuk pdf. Buku Guru Kurikulum 2013 kelas 10 Revisi 2017 • Buku Guru • Buku Guru • Buku Guru • Buku Guru • Buku Guru • Buku Guru • Buku Guru • Buku Guru • Buku Guru Buku Siswa Kurikulum 2013 kelas 10 Revisi 2017 • Buku Siswa • Buku Siswa • Buku Siswa • Buku Siswa • Buku Siswa • Buku Siswa • Buku Siswa dan Kurikulum 2013 Revisi 2017 • Buku Siswa • Buku Siswa Lihat Juga: Demikianlah informasi dari blog sederhana kami mengenai buku kurikulum 2013 kelas 10 revisi 2017 yang bisa kami sampaikan. Lipid merupakan sekumpulan senyawa biomolekul yang dapat larut dalam pelarut-pelarut organik nonpolar seperti kloroform, eter, benzene, aseton, dan petroleum eter (Lehninger 1982). Lipid dapat digolongkan dalam beberapa kelompok berdasarkan komponen dasar pembentuk lipid, sumber penghasil lipid, kandungan asam lemak, dan sifat-sifat kimia dari lipid seperti sifat dapat tidaknya dilakukan penyabunan. Mar 27, 2014 Basic dari kimia organik adalah penamaan senyawa-senyawa tersebut. Artwork: Hydrocarbon: Hydrocarbon + oxygen: http://i61.tinypic. Berdasarkan komponen dasarnya, lipid dikelompokkan menjadi lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk ( compound lipid ), dan lipid turunan (derived lipid ). Lipid sederhana mengandung asam-asam lemak yang sama sebagai penyusunnya dan tidak dapat disabunkan, sedangkan lipid majemuk atau campuran mengandung dua atau tiga jenis asam lemak yang berbeda dan dapat disabunkan. Berdasarkan jumlah ikatan atom C, asam lemak dibedakan kedalam rantai asam lemak dengan ikatan atom C tunggal yang disebut asam lemak jenuh (saturated) dan rantai asam lemak dengan satu atau lebih ikatan rangkap yang disebut asam lemak tidak jenuh (unsaturated). Ikatan rangkap mempunyai sifat struktur yang tidak stabil dan kaku ( rigit ) sehingga di dalam larutan dapat membuat dua isomer, yaitu cis dan trans. Pada umumnya lipid yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat yang sering disebut lemak, sedangkan lipid yang mengandung asam lemak tidak jenuh bersifat cair pada suhu kamar dan disebut minyak. Lipid akan terhidrolisis jika dilarutkan dalam asam atau basa, air, dan enzim lipase. Hidrolisis lipid oleh asam akan menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak penyusunnya. Hidrolisis lipid oleh basa kuat (KOH atau NaOH) akan menghasilkan campuran sabun K+ atau Na+ dan gliserol. ![]() Hidrolisis oleh air akan terjadi jika lemak/minyak dipanaskan dengan air pada suhu 180º C dan tekanan 10 atm, kemudian akan terhidrolisis menjadi gliserol dan asam-asam lemak. Gliserol larut dalam air, sedangkan asam lemak terapung di atas air (Lehninger 1982). Hidrogenasi pada lipid akan terjadi jika minyak yang mengandung asam-asam lemak tidak jenuh dengan katalis serbuk Ni dapat mengadisi hidrogen sehingga berubah menjadi lemak padat. Proses ini digunakan untuk membuat mentega tiruan atau margarin. Crack vectorworks 12 51 chords. Lipid dengan bagian utama asam lemak tidak jenuh dapat diubah secara kimia menjadi lemak padat oleh proses hidrogenasi sebagian ikatan gandanya. Jika terkena udara bebas, lipid yang mengandung asam lemak tidak jenuh cenderung mengalami autooksidasi. Molekul oksigen dalam udara dapat bereaksi dengan asam lemak, sehingga memutuskan ikatan gandanya menjadi ikatan tunggal. Hal ini menyebabkan minyak mengalami ketengikan. Berdasarkan uji kelarutan dapat diketahui bahwa minyak kelapa, lemak hewan, margarin, dan asam stearat hanya larut dalam pelarut eter dan kloroform. Sementara itu, mentega dapat larut dalam pelarut eter, kloroform, alkohol panas, dan asam encer, sedangkan gliserol dapat larut dalam pelarut alkohol panas, alkohol dingin, alkali, dan asam encer. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua lemak yang diujikan, kecuali gliserol, dapat larut dalam eter dan kloroform. Adanya ekor hidrokarbon panjang yang bersifat nonpolar menyebabkan lemak bersifat nonpolar. Oleh karena itu, lemak dapat larut dalam pelarut nonpolar seperti eter dan kloroform. Secara umum, lipid tidak dapat larut dalam air yang bersifat polar, melainkan dapat terdispersi membentuk misel. Selain itu, gliserol juga dapat larut dalam alkali dan asam encer. Hal ini disebabkan adanya proses penyabunan. Alkali dan asam encer dapat mengubah asam lemak menjadi sabun yang berupa garam asam lemak. Selain bergantung pada kepolaran pelarut, kelarutan lipid juga bergantung pada panjang rantai hidrokarbon yang dikandungnya. Semakin panjang rantai, kelarutannya akan semakin berkurang (Lehninger 1982).
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |